+86 13383791128
info@meichensteel.com
Bantalan kawasan industri di Kabupaten Yiyang Kota Luoyang, Cina
Waktu:2025-08-07 07:52:50 Sumber:Tombol SM ehChen struktur baja
Bengkel struktur baja adalah bangunan dengan rangka utama yang menahan beban terbuat dari komponen-komponen baja, termasuk kolom, balok, rangka batang, dan bresing. Struktur ini populer karena kekuatan, daya tahan, kecepatan konstruksi, dan interior bentang terbuka yang luas. Proses konstruksinya merupakan perpaduan antara manufaktur presisi di luar lokasi dan perakitan di lokasi.
Seluruh proses dapat dibagi menjadi enam fase utama:
Fase 1: Pra-Konstruksi, Perencanaan, dan Desain
Fase 2: Konstruksi Pondasi
Fase 3: Fabrikasi Komponen (Di Luar Lokasi)
Fase 4: Pemasangan dan Pemasangan di Lokasi
Fase 5: Pelapis, Atap, dan Selubung Bangunan
Fase 6: Pekerjaan Interior, MEP, dan Serah Terima Akhir
Ini adalah fase paling krusial, karena semua pekerjaan selanjutnya bergantung pada keputusan yang dibuat di sini.
1. Persyaratan & Kelayakan Awal:
Konsultasi Klien: Proses ini dimulai dengan memahami kebutuhan klien: tujuan bengkel (misalnya, manufaktur, pergudangan, perbaikan), dimensi internal yang dibutuhkan (panjang, lebar, tinggi atap), dan persyaratan khusus seperti overhead crane, beban lantai tertentu, atau bukaan pintu besar.
Penganggaran & Pemilihan Lokasi: Anggaran awal ditetapkan. Lokasi yang dipilih dievaluasi berdasarkan aksesibilitas, utilitas, dan kondisi tanah.
2. Survei Lokasi & Investigasi Geoteknik:
Survei Topografi: Surveyor berlisensi memetakan batas lokasi, elevasi, dan fitur yang ada.
Laporan Geoteknik: Insinyur geoteknik mengebor lubang bor untuk menganalisis komposisi, kekuatan, dan daya dukung tanah. Laporan ini penting untuk merancang jenis pondasi yang tepat.
3. Desain Arsitektur dan Struktur:
Desain Arsitektur: Seorang arsitek merancang tata letak keseluruhan, denah lantai, elevasi, dan tampilan bengkel.
Rekayasa Struktur: Seorang insinyur struktur melakukan pekerjaan desain inti. Dengan menggunakan perangkat lunak seperti STAAD.Pro atau SAP2000, mereka:
Menghitung beban (beban mati, beban hidup, beban angin, beban salju, beban gempa) berdasarkan peraturan bangunan setempat.
Merancang rangka baja primer: kolom, kasau, dan balok utama.
Merancang rangka sekunder: gording (penyangga atap), girt (penyangga dinding), dan sistem penguat (untuk stabilitas).
Menentukan jenis baja, jenis sambungan (baut atau las), dan ukuran komponen.
4. Gambar Kerja dan Perizinan:
Gambar Kerja: Gambar desain insinyur diubah menjadi gambar kerja yang sangat detail oleh detailer baja (seringkali menggunakan perangkat lunak seperti Tekla Structures).
Gambar-gambar ini merupakan cetak biru manufaktur, yang menentukan setiap komponen, potongan, lubang, dan pengelasan. Gambar-gambar ini juga merupakan buku petunjuk bagi bengkel fabrikasi dan kru pemasangan di lokasi.
Perizinan: Seluruh rangkaian gambar desain diserahkan kepada otoritas kota setempat untuk ditinjau dan disetujui guna mendapatkan izin mendirikan bangunan. Konstruksi tidak dapat dimulai secara hukum tanpa izin ini.
Pondasi menyalurkan semua beban bangunan dengan aman ke tanah.
1. Persiapan Lahan:
Lahan dibersihkan dari vegetasi, puing, dan tanah lapisan atas.
Area diratakan dan diratakan sesuai dengan rencana desain.
2. Penggalian & Bekisting:
Pondasi digali di lokasi yang tepat di mana kolom baja akan berdiri.
Bekisting kayu atau baja dibangun untuk membuat cetakan untuk pondasi beton dan dinding pondasi.
3. Pemasangan Baut Angkur:
Ini adalah langkah yang sangat penting. Baut angkur adalah batang panjang berulir yang tertanam di beton basah. Baut ini akan digunakan untuk menghubungkan kolom baja ke pondasi.
Baut angkur ditahan pada posisi yang tepat menggunakan cetakan baja. Ketepatan sangat penting; kesalahan dalam penempatan atau elevasi baut angkur dapat menyebabkan penundaan besar dan pengerjaan ulang yang mahal selama pemasangan baja.
4. Penguatan dan Penuangan Beton:
Batang baja tulangan (rebar) ditempatkan di dalam bekisting untuk memberikan kekuatan tarik pada beton.
Beton dituangkan ke dalam bekisting, digetarkan dengan hati-hati untuk menghilangkan kantong udara, dan diratakan.
5. Perawatan:
Beton dibiarkan mengering (mengeras dan memperoleh kekuatan) selama jangka waktu tertentu, biasanya 7 hingga 28 hari, tergantung pada campuran beton dan kondisi cuaca. Pemasangan baja tidak dapat dimulai sampai fondasi mencapai kekuatan yang memadai.
Selama pondasi sedang dibangun, komponen baja diproduksi di pabrik khusus. Aktivitas paralel ini merupakan keunggulan utama konstruksi baja.
1. Pengadaan Material: Bagian baja mentah (balok-H, kanal-C, sudut) dipesan dari pabrik baja.
2. Pemotongan dan Pengeboran: Dengan menggunakan gambar kerja sebagai panduan, mesin CNC (Computer Numerical Control) seperti pemotong plasma, gergaji, dan jalur bor memotong komponen baja dengan panjang yang tepat dan mengebor lubang baut dengan presisi tinggi.
3. Perakitan dan Pengelasan: Komponen dirakit menjadi unit yang lebih besar (misalnya, kolom built-up atau balok tirus). Tukang las bersertifikat menyambungkan komponen-komponen tersebut sesuai spesifikasi.
4. Perlakuan Permukaan:
Shot Blasting: Semua komponen diledakkan dengan pelet baja kecil untuk menghilangkan kerak dan karat pabrik, sehingga menghasilkan permukaan yang bersih untuk pelapisan.
Pengecatan/Galvanisasi: Lapisan cat dasar anti-korosi dan cat akhir diaplikasikan. Untuk lingkungan yang sangat korosif, komponen dapat digalvanisasi celup panas (dilapisi seng cair).
5. Kontrol Kualitas dan Penandaan:
Setiap komponen yang telah selesai diperiksa keakuratan dimensinya, kualitas las, dan ketebalan catnya.
Tanda identifikasi unik (misalnya, C-1 untuk Kolom 1) dicat atau dicap pada setiap komponen, sesuai dengan rencana pemasangan pada gambar kerja.
6. Transportasi: Komponen yang telah selesai dimuat dengan hati-hati ke dalam truk dalam urutan yang logis untuk pengiriman ke lokasi konstruksi.
Ini adalah fase di mana lokakarya mulai terbentuk. Keselamatan adalah prioritas utama.
1. Logistik dan Pengaturan Keselamatan di Lokasi:
Area persiapan telah ditentukan untuk membongkar dan mengatur komponen baja.
Kren, platform kerja udara (lift manusia), dan peralatan lainnya dibawa ke lokasi.
Rencana keselamatan komprehensif diterapkan, termasuk perlindungan jatuh, zona eksklusi, dan pengarahan keselamatan harian.
2. Pemasangan Kolom:
Kolom primer adalah elemen pertama yang akan dipasang. Sebuah ren mengangkat setiap kolom ke posisi vertikal di atas baut jangkar yang sesuai pada fondasi.
Mur diikat longgar untuk menahan kolom di tempatnya. Kolom kemudian diperiksa tegak lurus (kesejajaran vertikal) menggunakan teodolit atau level laser dan diberi penyangga sementara.
3. Pemasangan Kasau dan Balok:
Kasau atau balok atap utama diangkat dan dibaut untuk menghubungkan kolom, membentuk rongga struktural utama.
Balok sekunder dipasang untuk melengkapi rangka primer.
4. Pemasangan Penopang:
Penopang permanen (penopang silang, penopang terbang) dipasang di dinding dan atap. Ini penting untuk stabilitas struktur, memberikan ketahanan terhadap gaya lateral seperti angin. Bangunan tidak akan stabil sampai penopang terpasang sepenuhnya.
5. Pemasangan Purlin dan Girt:
Purlin (anggota horizontal) dipasang di atas kasau untuk menopang panel atap.
Girt (anggota horizontal) dipasang pada kolom untuk menopang panel dinding.
6. Penyelarasan dan Pemasangan Baut Akhir:
Seluruh rangka baja diperiksa untuk kesejajaran, tegak lurus, dan kerataan. Penyesuaian dilakukan sesuai kebutuhan.
Setelah semuanya sejajar sempurna, semua baut dikencangkan sesuai torsi yang ditentukan menggunakan kunci torsi yang telah dikalibrasi.
Tahap ini membuat struktur kedap cuaca.
1. Pemasangan Panel Atap:
Lembaran atap (baik logam bergelombang satu lapis maupun panel sandwich berinsulasi) diangkat dan diikatkan ke gording.
Pekerjaan dilakukan secara sistematis di seluruh atap, memastikan tumpang tindih dan penyegelan yang tepat untuk mencegah kebocoran. Skylight juga dapat dipasang pada tahap ini.
2. Pemasangan Pelapis Dinding:
Panel dinding dipasang pada gird, mulai dari bawah ke atas. Bukaan untuk pintu, jendela, dan kisi-kisi ventilasi dibingkai.
3. Pemasangan Aksesori:
Pintu dan Jendela: Pintu personel, pintu gulung besar, dan jendela dipasang.
Talang Air dan Pipa Talang: Sistem pengelolaan air hujan dipasang untuk mengalihkan air dari fondasi.
Trim dan Flashing: Trim logam digunakan untuk menutupi sambungan di sudut, lis atap, dan bubungan, memberikan tampilan akhir dan penyegelan terhadap cuaca.
1. Pelat Lantai Beton:
Dengan bangunan tertutup, pelat lantai beton interior dituang dan diselesaikan (misalnya, dipoles atau dilapisi epoksi).
2. Instalasi MEP (Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing):
Elektrikal: Saluran pipa, kabel, lampu, dan stopkontak dipasang.
Plumbing: Saluran air bersih dan drainase dipasang untuk toilet atau kebutuhan proses.
Mekanikal: Sistem HVAC (pemanas, ventilasi, AC) dan sistem pemadam kebakaran (sprinkler) dipasang.
3. Finishing dan Fit-Out Interior:
Jika bengkel mencakup ruang kantor atau toilet, dinding partisi interior dibingkai, drywall dipasang, dan sentuhan akhir seperti pengecatan dan pemasangan lantai diselesaikan.
4. Inspeksi Akhir dan Serah Terima:
Inspeksi akhir dilakukan bersama klien, arsitek, dan kontraktor untuk mengidentifikasi masalah yang belum terselesaikan ("daftar masalah"). Setelah semua komponen diperbaiki, bangunan dibersihkan, dan klien diberikan semua dokumentasi yang diperlukan (gambar as built, garansi, manual).
Kunci diserahkan, dan proyek resmi selesai.
Membangun bengkel struktur baja merupakan proses multi-langkah yang dapat dibagi menjadi beberapa fase, mulai dari desain awal hingga inspeksi akhir. Sifat prefabrikasi komponen baja memungkinkan konstruksi yang lebih cepat dan pengurangan limbah di lokasi.